Pada tanggal 6 September 2025, Calvin Institute of Technology (CIT) merayakan kelulusan class of 2025 di Aula John Calvin, RMCI. Acara yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB menjadi momen berharga bagi para wisudawan yang telah menyelesaikan perjuangan mereka dalam akademika, disaksikan oleh keluarga, teman teman dan seluruh sivitas akademika. Acara wisuda ini dipimpin oleh Rektor CIT, Pdt. David Tong, Ph.D., Ph.D. dan dihadiri oleh Founder CIT dan Chairman Yayasan Pendidikan Tinggi Reformasi Injili, Pdt. Dr. (H.C.) Stephen Tong dan jajaran Yayasan lainnya.
Dari 83 wisudawan Class of 2025, 7 diantaranya lulus dengan predikat Honors. Sebuah apresiasi atas prestasi akademik dan non-akademik yang didapatkan melalui seleksi yang ketat. Prestasi ini menunjukkan bahwa mereka memiliki komitmen yang luar biasa untuk mencapai keunggulan dalam segala aspek.
Diantara 7 orang dengan predikat honors, Gayus Matias Alexander Rachman dari prodi CFP terpilih menjadi Valedictorian 2025. Mewakili semua mahasiswa, Gayus bercerita mengenai bagaimana proses Tuhan membentuknya, mulai dari hal hal yang kecil sampai kepada perkara-perkara yang besar. Dalam CIT, ada berbagai proses pembentukan yang telah Tuhan persiapkan baik melalui keberhasilan maupun pergumulan. Gayus mengingatkan bahwa apapun jalan yang akan dijalani nantinya, umat Kristen khususnya wisudawan dipanggil menjadi garam dan terang dunia yaitu kehadiran kita dalam membawa berkat dan memuliakan Tuhan. Itulah pelayanan sejati.
Pada Rector’s Charge, Pendeta David Tong, Ph.D., Ph.D., menekankan bahwa kedewasaan bukan hanya soal usia, melainkan sikap hidup di hadapan Tuhan dan cara menghargai hidup yang diberikan-Nya. Tanda orang yang dewasa terlihat dari kasih yang dinyatakan kepada sesama sama seperti kepada diri sendiri, dan semua itu dilakukan karena kasih kepada Tuhan dengan segenap hidup.
Sementara itu, melalui Founder’s Speech, Pendeta Dr. Stephen Tong mengingatkan bahwa pemuda-pemudi memiliki tugas besar sebagai tiang negara. Mereka dipanggil untuk menanggung kesusahan bangsa, lalu ikut merasakan sukacita ketika bangsa menikmati hasilnya. Itulah yang disebut cendekiawan sejati.
Setiap cerita memiliki akhir, tetapi dalam hidup, setiap akhir adalah awal yang baru. Satu kalimat yang menjadi gambaran dari acara class of 2025 commencement, menekankan akan adanya perjalanan panjang yang akan dihadapi setiap wisudawan. Pesan yang disampaikan menekankan tanggung jawab dan panggilan hidup, dengan harapan para wisudawan melanjutkan perjalanan hidup sesuai rencana Tuhan untuk menghadirkan Kerajaan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
Soli Deo Gloria.